![]() |
Warga etnis China, baik di dalam maupun di luar negeri dianggap sangat solid mendukung Gubernur DKI Jakarta keturunan China, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). |
Hampir bulatnya suara etnis Tionghoa yang mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017 menunjukkan bahwa etnis Tionghoa memilih berdasarkan kesamaan etnis, mereka tetap solid mendukung politisi beretnis Tionghoa.
Pendulangan suara di daerah Pluit, Kelapa Gading, Jelambar, dan daerah pemukiman Tionghoa lainnya, dimana Ahok memperoleh kemenangan suara hampir bulat yaitu di atas 95 persen adalah bukti bahwa etnis Tionghoa sebagai kelompok menunjukkan kekuatan mereka.
Secara nyata mereka tetap memilih Ahok yang sedang dirundung banyak persoalan.
Pribumi selama ini dianggap sebagai kelompok masyarakat yang suka mengungkit ngungkit SARA, namun kenyataannya tudingan itu tidak terbukti, di daerah-daerah pemukiman pribumi asli, Ahok tetap mendulang suara yang signifikan. Saya merasa prihatin dengan kondisi negara kita saat ini.
![]() |
Gubernur DKI Jakarta, Ahok saat mengumpulkan para cukong dan konglomerat China di Jakarta. |
Bangsa Indonesia atau pribumi harus membuka mata bahwa nasionalisme Tionghoa di Indonesia telah bangkit menjadi sebuah kekuatan, dan Patriotisme Tionghoa bisa menular ke banyak orang Tionghoa lainnya yang selama ini sudah memiliki rasa nasionalisme Indonesia.
Nasionalisme Tionghoa ini bisa mengancam demokrasi dan mengancam nasib pribumi kedepannya. Pribumi harus sadar dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku dan agama.
*Oleh: Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto